Sambil mengendarai sepeda motor aku sempatkan menengok ke jendela setiap mobil yang aku lewati tetap dengan hati-hati, aku hanya ingin memastikan apakah didalam satu mobil ada satu anak berseragam sekolah yang hendak berangkat ke sekolah dengan diantar supir pribadinya? Namun sepertinya dugaanku bahwa kemacetan terjadi bukan akibat anak sekolah yang tidak mau naik kendaraan umum tetapi menggunakan fasilitas yang disediakan oleh orangtuanya, itu hanya penilaianku saja. Walaupun masih ada sebagian pelajar yang menggunakan kendaraan umum namun tidak mengurangi kemacetan secara signifikan.
Keputusanku untuk mengendarai sepeda motor menuju kantor adalah untuk menghemat waktu dan biaya agar tidak terlambat tiba di kantor. Tetapi walaupun lebih cepat naik motor aku tetap merasakan kemacetan yang cukup parah hingga aku terlambat tiba di kantor, dan ini aku rasakan hampir setiap hari karena rute perjalananku selalu padat belum lagi terhalang pintu kereta api saat ada kereta yang akan lewat, letih rasanya bekerja di Jakarta. Namun demikian aku tetap bersyukur dengan berkendaraan motor karena dibandingkan sebelumnya aku harus berangkat pagi-pagi naik ojek, angkot, kereta api, lalu angkot lagi....bayangkan berapa ongkos yang harus aku siapkan setiap hari untuk PP? sangat menguras kantong. Semenjak mengendarai motor aku merasa lebih hemat, bukan hanya hemat biaya namun juga hemat waktu baik datang ke kantor maupun pulang ke rumah.
Pada hari jumat lalu anak-anakku dengan riangnya memberitahukan bahwa minggu depan libur selama satu minggu karena kakak kelas 6 sedang ujian nasional, dan mereka diberikan kesempatan belajar di rumah.
Pada hari senin pagi aku berangkat seperti biasa dan melalui rute yang sama. saat itu yang libur hanya murid SD kelas 1-5, sedangkan SMP dan SMA masuk seperti biasa. Tanpa aku sadari perjalananku lancar sekali hingga bisa mencapai kantor selama 45 menit. Setelah aku pikir-pikir ternyata kelancaran itu karena pelajar SD kelas 1-5 sedang libur, dan aku menikmatinya selama satu minggu, apakah sebesar itu pengaruhnya? Dan aku rasa tidak mungkin semua orangtua yang bekerja akan ikut libur jika anaknya sedang libur, sehingga mengurangi kemacetan karena jumlah kendaraan yang ber lalulintas di jalan raya pun berkurang. Sekian lama aku melakukan rutinitas, memang selalu tampak bahwa jika hari-hari dimana para pelajar pergi ke sekolah dan pada saat pulang sekolah pasti akan terjadi kemacetan dan sebaliknya jika pelajar sedang liburan jalan raya akan lengang bagaikan jalan tol. Indah rasanya jika Jakarta tidak pernah macet. Mungkin ada yang memiliki pendapat untuk sharing danganku dalam memahami keadaan ini? please deh.....boleh aja kok.
by: Lis Setiawati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar