Sabtu, 22 Mei 2010

My Son........


Laki-laki bertubuh mungil yang lahir dengan berat 2,8 kg dan panjang 47 cm pada tanggal 11 Oktober 2000 jam 15.25 wib kami beri nama Muhammad Afdhal Pradisto dengan panggilan Afdhal. Bahagia rasanya mempunyai anak pertama laki-laki mudah-mudahan menjadi anak yang Sholeh, sehat, cerdas, dan berbakti kepada kedua orangtua dan guru-gurunya......
Seiring waktu Afdhal tumbuh dengan sehat dan cerdas, karena kami selalu memberikan gizi yang cukup untuk pertumbuhannya. Walaupun Afdhal sempat terlambat dalam berbicara secara jelas namun daya tangkapnya sangat baik.
Sampai akhirnya pada saat Afdhal berumur 4 tahun kurang ia sudah dapat masuk Sekolah Taman Kanak-kanak (TK A) karena pada saat itu Afdhal sudah ingin sekolah dan Afdhal sudah pandai berhitung, membaca, dan menggambar. Kami sangat senang melihat pertumbuhannya.
Sejak sekolah TK Afdhal bercita-cita ingin menjadi presiden dan sampai saat ini Afdhal sudah berusia 9 tahun duduk di kelas 4 SD tetap bercita-cita ingin menjadi presiden. Kami sangat mendukung cita-cita Afdhal semoga bisa tercapai menjadi seorang pemimpin yang adil dan bijaksana.
Afdhal sangat menggemari sepakbola seperti layaknya anak laki-laki pada umumnya. Pemain favoritnya di Indonesia Bambang Pamungkas dan Messi dari Barcelona.
Alhamdullillah.....trima kasih ya Allah atas karunia yang Engkau berikan......

Perlukah Anak-anak Jajan?

Maraknya berita-berita tentang jajanan yang mengandung zat kimia sehingga anak-anak seringkali keracunan akibat jajan diluar, entah karena makanan tersebut kotor atau sudah kadaluarsa, bahkan ada juga penjual yang dengan sengaja menggunakan bahan-bahan yang seharusnya tidak boleh di konsumsi oleh manusia seperti zat pewarna agar makanan terlihat menarik. Sebaiknya kita harus hati-hati dalam memberikan makanan terhadap anak-anak dan sebisa mungkin jangan membiasakan anak-anak kita membawa uang untuk jajan sembarangan di sekolah atau dimanapun tanpa pengawasan orangtua karena anak-anak belum bisa dan belum mengerti tentang bahayanya zat-zat yang tidak diperbolehkan untuk di konsumsi.
Dalam mengatur pola makan anak-anak, saya berusaha semaksimal mungkin memilihkan menu makanan yang baik dari segi gizi dan kebersihannya. Saya membiasakan anak-anak makan di rumah dengan masakan yang sudah dijamin cara membersihkan dan memasaknya.
Selain makanan pokok nasi, sayur-sayuran, lauk pauk, buah, saya juga selalu membuatkan makanan yang dijual diluar versi sendiri agar anak-anak merasa seperti jajan diluar.
Saya akan memberikan beberapa resep pilihan yang sehat dan bergizi untuk anak-anak dirumah, mungkin bisa di coba oleh para ibu agar anak-anak tidak merengek minta jajan diluar.

1. Puding Coklat Keju

Bahan :

1500gr susu cair UHT coklat
250gr gula pasir
50gr coklat bubuk (diaduk rata dgn air sedikit)
2 bgks agar-agar (diaduk rata dgn air sedikit)
100gr keju parut (sisihkan)

Bahan Fla :

1000gr susu cair UHT putih
200gr gula pasir
2 sdm tepung maizena (cairkan dengan air sedikit)

Cara membuat puding :

Campur semua bahan di dalam panci kecuali keju parut, lalu masak diatas api sedang, aduk-aduk hingga panas dan mendidih, lalu matikan kompor. Siapkan wadah cetakan ukuran diameter 20cm yang sudah dibasahi air es lalu taburkan keju parut dalam wadah secara merata, setelah itu tuangkan adonan puding ke wadah perlahan-lahan, lalu tunggu hingga dingin. Sambil menunggu puding dingin kita buat fla atau saus untuk penyedap. Campurkan semua bahan fla lalu masak dengan api kecil sambil diaduk hingga mengental dan mendidih, lalu matikan kompor tunggu sampai fla dingin, jika sudah dingin kita saring fla pada 1 wadah supaya bagian yang kurang bagus tidak terbawa. Jika puding sudah dingin dan mengeras kita lepaskan dari cetakan dan ditempatkan di piring ceper. Puding coklat keju siap disantap dan lebih nikmat jika disiram dengan fla. Anak-anak pasti suka......


2. Roti Gulung Keju

Bahan :

5 lembar roti tawar tanpa kulit
5 lembar keju sliced
2 buah wortel sedang (potong kecil kira-kira 1/2 cm)
100gr daging giling
3 butir putih telur
100gr tepung roti

Bumbu isi/ragout :
2 siung bawang putih
10 butir biji lada
1 sdt garam (sesuai selera)
1 sdm gula pasir
1 sdm tepung maizena (dicairkan)

Cara membuat :

Pertama-tama kita membuat isi/ragout roti. Haluskan bawang putih, lada, garam, lalu tumis wortel dan daging giling dengan bumbu tersebut lalu beri air dan gula pasir, masak hingga wortel dan dagingnya matang. Jika sudah matang masukkan cairan tepung maizena aduk hingga merata dan kental. Lalu angkat dan sisihkan.
Siapkan roti tawar, keju sliced, rougut, putih telur, tepung roti, dan benang yang sudah dibersihkan untuk mengikat.
Ambil 1 lembar roti tawar dan letakkan keju sliced diatasnya lalu isi dengan ragout, setelah itu gulung roti tawar dengan mengikat masing-masing ujungnya dengan benang, lakukan sampai lembaran roti habis. Setelah itu lumuri roti dengan putih telur dan tepung roti lalu goreng dengan api sedang sambil di bolak balik agar matangnya merata. Jika sudah kuning kecoklatan angkat dan tiriskan minyaknya. Karena ukurannya terlalu besar maka untuk menyantapnya harus kita potong-potong sesuai lingkaran gulungan roti sehingga jika dipotong akan terlihat bentuk yang manis dengan terlhat isinya. Roti gulung siap disantap, jika ingin lebih nikmat bisa menggunakan saus sambal.

Selamat mencoba ya......semoga anak-anak senang...........

Masih banyak lagi loh resep-resep sehat dan bergizi untuk buah hati......

Jumat, 21 Mei 2010

Salahkan Siapa?

Layaknya orangtua pada umumnya, aku juga ingin membanggakan anak-anakku atas prestasi-prestasinya, baik prestasi di sekolah maupun diluar sekolah. Yang pasti segala kegiatan yang bersifat positif untuk menambah wawasannya pada masa pertumbuhan dan masa yang akan datang.
Setiap orangtua mempunyai pola asuh yang berbeda-beda, dan perkembangan anakpun juga tergantung bagaimana orangtua memberikannya. Jika kita selalu memberikan pendidikan dan budi pekerti yang baik Insya Allah anak kita pun akan tumbuh seperti yang kita ajarkan, namun sebaliknya jika kita selalu bersikap keras dan kasar terhadap anak maka kelak anakpun tumbuh menjadi seorang yang keras dan susah diatur apalagi dengan kurangnya pendidikan akhlak yang diberikan di sekolah maupun di rumah.
Sebagai orangtua aku ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anakku dan aku juga ingin mereka selalu mendapatkan hasil yang terbaik di masa perkembangan dan masa depannya. Yang aku banggakan dari anak-anakku yaitu mereka selalu mengerti dan memahami apa yang aku sampaikan. Sebagai contoh jika aku berikan masukan tentang tempat pendidikan yang harus mereka jalani, Sekolah fullday dengan kelebihan dan kekurangannya, sekolah regular dengan plus minusnya, begitu juga saat aku tawarkan untuk ikut les matematika dan bahasa Inggris mereka sudah dapat memilih yang terbaik dan mereka welcome sekali. Aku merasa tidak ada kesulitan dalam menghadapi masalah itu sehingga tidak terkesan memaksakan kehendak. Dan yang lebih membanggakan mereka selalu mendapatkan nilai terbaik, baik di sekolah maupun di tempat les, padahal sedikit sekali waktuku untuk mendampingi mereka belajar di rumah karena aku harus bekerja.
Namun apakah orangtua yang lain mempunyai pola pikir yang sama denganku? Mungkin ada yang mempunyai pemikiran lebih baik dari aku? Pasti aku akan mengikuti jejaknya untuk menambah ilmuku dalam memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anakku.
Alasan aku menulis artikel ini karena aku melihat masih banyak orangtua yang tidak peduli dengan perkembangan kemampuan akademis anak-anaknya yang sebenarnya setiap anak mempunyai potensi dan bakat yang dapat digali dan sebagai orangtua kita harus mendukung agar mereka bisa menjadi anak yang cerdas dan berwawasan luas.
Seorang rekan dengan bangganya berkata padaku, “anakku sudah bisa naik motor loh padahal baru kelas 4 SD”. Sempat aku bingung ingin menanggapi apa atas pernyataan itu, karena hal itu sangat bertentangan dengan pola pikir pada diriku dalam mendidik anak. Seperti yang kita ketahui, peraturan yang ada di Negara kita bahwa salah satu syarat seorang warga negara yang berhak mengendarai sepeda motor adalah yang sudah berusia 17 tahun ke atas dan sudah memiliki SIM (Surat Ijin Mengemudi). Mungkinkah seorang anak kelas 4 SD dengan usia kira-kira 10 tahun sudah mempunyai SIM? Itu sangat tidak mungkin, dan bagaimana seorang anak bisa melakukannya tanpa adanya pendidikan tentang mengendarai sepeda motor, yang jelas faktor lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan anak tersebut entah lingkungan di dalam keluarga maupun diluar rumah. Dan semua itu merupakan tanggung jawab orangtua jika sampai terjadi sesuatu pada anak yang diberikan pendidikan tidak sesuai dengan usianya. Dan yang tidak habis pikir olehku adalah mengapa orangtua harus bangga melihat anaknya yang masih dibawah umur bisa mengendarai sepeda motor, yang seharusnya ia banggakan adalah prestasi-prestasi atas aktivitasnya baik di sekolah maupun diluar sekolah yang dilakukan pada masa usia anak tersebut.
Seorang anak tidak dapat disalahkan dalam hal apapun karena ilmu kehidupannya belum sempurna dan memang sudah menjadi tanggung jawab kita sebagai orangtua untuk memberikan pendidikan dan budi pekerti yang baik kepada mereka. Kemanapun kita membawa kapal berlayar pasti anak-anak kita akan terus turut serta sampai ke tujuan yang akan dicapai.
Sekedar mengingatkan saja, kepada para orangtua agar lebih selektif dalam memberikan atau mengarahkan suatu aktivitas yang akan dilakukan oleh seorang anak dengan mengetahui lebih dahulu plus minusnya karena yang akan memetik hasilnya dari mendidik anak adalah kita sebagai orangtua.
Bagi yang mau sharing boleh kok……gratis…..
Aku sangat menunggu masukan tentang mendidik anak yang baik……
Thx ya….

Minggu, 16 Mei 2010

Tugas IV_2b - Behaviour Accounting

PERILAKU AKUNTANSI (BEHAVIOURAL ACCOUNTING)

Teori bahwa fungsi manajemen akuntansi pada dasarnya adalah perilaku. Teorinya adalah bahwa sifat dan ruang lingkup sistem akuntansi material dipengaruhi oleh tampilan perilaku manusia, yang diselenggarakan oleh para akuntan yang merancang dan mengoperasikan sistem ini. penganggaran partisipatif adalah aplikasi sederhana dari akuntansi perilaku. Jadi akuntansi keperilakuan (behavioural accounting) merupakan bagian dari disiplin akuntansi yang mempelajari tentang hubungan antara perilaku manusia dan system akuntansi, serta dimensi social dari organisasi dimana manusia dan system akuntansi tersebut berada.

Dalam metode akuntansi yang memperhitungkan account pengambil keputusan utama sebagai bagian dari nilai perusahaan. Akuntansi perilaku dikembangkan untuk membuat transparan terhadap efek perilaku para pemangku kepentingan potensial dan arus. Hal ini dilakukan untuk lebih memahami dampak tentang proses bisnis, pendapat2, dan variabel manusia terhadap nilai Corporation umum, sekarang dan di masa depan.

Pendekatan dengan akuntansi yang menekankan pertimbangan psikologis dalam pengambilan keputusan; juga disebut akuntansi sumber daya manusia. Misalnya, anggaran harus partisipatoris sehingga departemen manajer yang terlibat dengan hal itu akan menginternalisasi tujuan. Laba pusat juga terlibat dalam ego seorang manajer karena hasil keuangan dari entitas yang merupakan cerminan langsung kinerja manajer. Didalam akuntansi sumber daya manusia, penilaian ditempatkan pada rakyat dan dicatat sebagai aset pada neraca.

Aset yang paling berharga dalam perusahaan adalah Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya intellectual capital-nya. Tanpa manusia, sumber daya perusahaan itu tidak akan bisa menghasilkan laba atau menambah nilainya sendiri. Manusialah yang mengelola suatu perusahaan dan manusialah yang menciptakan nilai tambah itu. Oleh karena itu perilaku akuntansi sangat erat hubungannya dengan akuntansi sumber daya manusia.

Kita ambil contoh dari dua perusahaan, perusahaan ABC dan perusahaan DEF, yang mana laporan keuangan yang identik. Jika perusahaan ABC telah/mempunyai lebih pengalaman kerja, dan manajemen yang lebih kuat dari perusahaan DEF kemudian perusahaan ABC harus mempunyai nilai lebih. Perilaku akuntansi berupaya untuk mengukur dan mencatat aspek bisnis ini. Perilaku Akuntansi adalah kepentingan khusus untuk para penimba ilmu pendidikan karena berpengaruh adanya kendala waktu, pertanggungjawaban, anggapan, dan motivasi para pembuat keputusan individu.

-----------
Lis Setiawati
27209017
4EB15
Riset Akuntansi #

Jumat, 14 Mei 2010

Tugas IV_2a - Green Accounting

Akuntansi Hijau dan Kesenjangan Kesejahteraan (Green Accounting And Welfare Gap)

Meskipun GDP tidak dimaksudkan untuk mengukur kesejahteraan masyarakat, tetapi ini sering digunakan sebagai alat pengukur. Satu kekurangan sebagai ukuran kesejahteraan adalah bahwa ia gagal untuk memperhitungkan aliran nilai non sumber daya alam yang dipasarkan.
Perbedaan antara kesejahteraan dan kesenjangan kesejahteraan berlabel GDP. Model yang memperhitungkan pasar Giro dan aliran pendapatan non-pasar dari modal alam yang digunakan untuk melihat kesenjangan ini. Kesejahteraan masyarakat tergantung pada stok barang pribadi dan modal alam.
Yang terakhir ini tunduk pada hubungan pertumbuhan logistik umum untuk spesies non-manusia banyak. Barang pribadi di produksi menggunakan modal manusia dan arus modal alam.
Populasi pertumbuhan manusia baik eksogen panen sumber daya alam, menghasilkan modal manusia atau menghasilkan pribadi yang baik.
Teori kontrol optimal dan simulasi dinamis memberikan hasil pengangguran dan modal manusia yang menentukan tingkat pertumbuhan stabil saham sumber daya alam. GDP dan tingkat pertumbuhan kesejahteraan masyarakat.
Model secara eksplisit menggambarkan kelayakan akuntansi untuk model relationships ekologi dan pertumbuhan ekonomi serta menunjukkan bahwa, tergantung pada preferensi individu dan tingkat pertumbuhan penduduk dan laju pertumbuhan intrinsik sumber daya alam, GDP bisa menjadi lebih luas dari tingkat pertumbuhan kesejahteraan masyarakat, dan meninggalkan kesenjangan kesejahteraan yang lebih besar.

Ref:
Analysis from Paul Turner and John Tschirhart.


Lis Setiawati
27209017
4EB15
Riset Akuntansi #

Sabtu, 08 Mei 2010

Segarnya Udara Pegunungan




Rutinitas yang membuat jenuh akibat asap kendaraan, debu jalanan, kemacetan membuat suasana bekerja juga kurang nyaman, belum lagi tekanan dari top manajemen yang menuntut dateline, target, dan lain-lain......stress rasanya, mungkin itu semua merupakan penyebab sebagian warga Jakarta banyak yang terkena penyakit stroke....ngeri kan.....
Coba deh luangkan waktu paling tidak seminggu sekali untuk berolahraga di luar wilayah perumahan, misalnya jalan pagi ke pedesaan, selain tidak banyak dilalui kendaraan juga masih banyak pepohonan yang hijau daunnya bisa membuat mata kita segar selain itu udaranya pun juga masih bersih. Ada juga tempat yang asyik buat dikunjungi, yaitu daerah pegunungan seperti kebun teh di daerah puncak, udaranya segar sekali. Biasanya aku membawa keluargaku kesana setelah sholat shubuh dan kurang lebih 2 jam sudah tiba di puncak. Kami berkeliling kebun teh dengan senang sambil menghirup udara di sekitar kebun teh. Kita akan fress lagi untuk menjalani rutinitas keesokan harinya.
Cobain deh..........................

Jumat, 07 Mei 2010

MACET vs LIBUR SEKOLAH

Sambil mengendarai sepeda motor aku sempatkan menengok ke jendela setiap mobil yang aku lewati tetap dengan hati-hati, aku hanya ingin memastikan apakah didalam satu mobil ada satu anak berseragam sekolah yang hendak berangkat ke sekolah dengan diantar supir pribadinya? Namun sepertinya dugaanku bahwa kemacetan terjadi bukan akibat anak sekolah yang tidak mau naik kendaraan umum tetapi menggunakan fasilitas yang disediakan oleh orangtuanya, itu hanya penilaianku saja. Walaupun masih ada sebagian pelajar yang menggunakan kendaraan umum namun tidak mengurangi kemacetan secara signifikan.
Keputusanku untuk mengendarai sepeda motor menuju kantor adalah untuk menghemat waktu dan biaya agar tidak terlambat tiba di kantor. Tetapi walaupun lebih cepat naik motor aku tetap merasakan kemacetan yang cukup parah hingga aku terlambat tiba di kantor, dan ini aku rasakan hampir setiap hari karena rute perjalananku selalu padat belum lagi terhalang pintu kereta api saat ada kereta yang akan lewat, letih rasanya bekerja di Jakarta. Namun demikian aku tetap bersyukur dengan berkendaraan motor karena dibandingkan sebelumnya aku harus berangkat pagi-pagi naik ojek, angkot, kereta api, lalu angkot lagi....bayangkan berapa ongkos yang harus aku siapkan setiap hari untuk PP? sangat menguras kantong. Semenjak mengendarai motor aku merasa lebih hemat, bukan hanya hemat biaya namun juga hemat waktu baik datang ke kantor maupun pulang ke rumah.
Pada hari jumat lalu anak-anakku dengan riangnya memberitahukan bahwa minggu depan libur selama satu minggu karena kakak kelas 6 sedang ujian nasional, dan mereka diberikan kesempatan belajar di rumah.
Pada hari senin pagi aku berangkat seperti biasa dan melalui rute yang sama. saat itu yang libur hanya murid SD kelas 1-5, sedangkan SMP dan SMA masuk seperti biasa. Tanpa aku sadari perjalananku lancar sekali hingga bisa mencapai kantor selama 45 menit. Setelah aku pikir-pikir ternyata kelancaran itu karena pelajar SD kelas 1-5 sedang libur, dan aku menikmatinya selama satu minggu, apakah sebesar itu pengaruhnya? Dan aku rasa tidak mungkin semua orangtua yang bekerja akan ikut libur jika anaknya sedang libur, sehingga mengurangi kemacetan karena jumlah kendaraan yang ber lalulintas di jalan raya pun berkurang. Sekian lama aku melakukan rutinitas, memang selalu tampak bahwa jika hari-hari dimana para pelajar pergi ke sekolah dan pada saat pulang sekolah pasti akan terjadi kemacetan dan sebaliknya jika pelajar sedang liburan jalan raya akan lengang bagaikan jalan tol. Indah rasanya jika Jakarta tidak pernah macet. Mungkin ada yang memiliki pendapat untuk sharing danganku dalam memahami keadaan ini? please deh.....boleh aja kok.

by: Lis Setiawati

Tugas IV_1 - Teknik Sampling

TEKNIK – TEKNIK SAMPLING

Ada beberapa pengertian tentang teknik sampling

Teknik sampling adalah bagian dari metodologi statistika yang berhubungan dengan pengambilan sebagian dari populasi. Jika sampling dilakukan dengan metode yang tepat, analisis statistik dari suatu sampel dapat digunakan untuk menggeneralisasikan keseluruhan populasi. Metode sampling banyak menggunakan teori probabilitas dan teori statistika.

Teknik Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat berbagai teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan non probability sampling.

Tahapan sampling adalah:
Mendefinisikan populasi hendak diamati
Menentukan kerangka sampel, yakni kumpulan semua item atau peristiwa yang mungkin
Menentukan metode sampling yang tepat
Melakukan pengambilan sampel (pengumpulan data)
Melakukan pengecekan ulang proses sampling

1. Probability sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportinate statified random sampling dan cluster sampling (area sampling). Artinya jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih menjadi sampel.

2. Non Probability sampling adalah teknik yang tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini terdiri sampling sistematis, , sampling kuota, sampling aksidental, sampling purposive, sampling jenuh dan snowball sampling. Artinya jika lima elemen populasi dipilih sebagai sampel karena lebih mudah dijangkau oleh peneliti, sedangkan yang lainnya, karena sulit dijangkau, tidak dipilih; artinya kemungkinannya 0 (nol).

Dua jenis teknik pengambilan sampel di atas mempunyai tujuan yang berbeda. Jika peneliti ingin hasil penelitiannya bisa dijadikan ukuran untuk mengestimasikan populasi, atau istilahnya adalah melakukan generalisasi maka seharusnya sampel representatif dan diambil secara acak. Namun jika peneliti tidak mempunyai kemauan melakukan generalisasi hasil penelitian maka sampel bisa diambil secara tidak acak. Sampel tidak acak biasanya juga diambil jika peneliti tidak mempunyai data pasti tentang ukuran populasi dan informasi lengkap tentang setiap elemen populasi.
Probability/Random Sampling
Syarat pertama yang harus dilakukan untuk mengambil sampel secara acak adalah memperoleh atau membuat kerangka sampel atau dikenal dengan nama “sampling frame”. Yang dimaksud dengan kerangka sampling adalah daftar yang berisikan setiap elemen populasi yang bisa diambil sebagai sampel. Elemen populasi bisa berupa data tentang orang/binatang, tentang kejadian, tentang tempat, atau juga tentang benda.
Di samping sampling frame, peneliti juga harus mempunyai alat yang bisa dijadikan penentu sampel. Dari sekian elemen populasi, elemen mana saja yang bisa dipilih menjadi sampel?. Alat yang umumnya digunakan adalah Tabel Angka Random, kalkulator, atau undian. Pemilihan sampel secara acak bisa dilakukan melalui sistem undian jika elemen populasinya tidak begitu banyak. Tetapi jika sudah ratusan, cara undian bisa mengganggu konsep “acak” atau “random” itu sendiri.

1. Simple Random Sampling atau Sampel Acak SederhanaCara atau teknik ini dapat dilakukan jika analisis penelitiannya cenderung deskriptif dan bersifat umum. Perbedaan karakter yang mungkin ada pada setiap unsur atau elemen populasi tidak merupakan hal yang penting bagi rencana analisisnya.

2. Stratified Random Sampling atau Sampel Acak Distratifikasikan
Karena unsur populasi berkarakteristik heterogen, dan heterogenitas tersebut mempunyai arti yang signifikan pada pencapaian tujuan penelitian, maka peneliti dapat mengambil sampel dengan cara ini.

3. Cluster Sampling atau Sampel GugusTeknik ini biasa juga diterjemahkan dengan cara pengambilan sampel berdasarkan gugus. Berbeda dengan teknik pengambilan sampel acak yang distratifikasikan, di mana setiap unsur dalam satu stratum memiliki karakteristik yang homogen (stratum A : laki-laki semua, stratum B : perempuan semua), maka dalam sampel gugus, setiap gugus boleh mengandung unsur yang karakteristiknya berbeda-beda atau heterogen.


4. Systematic Sampling atau Sampel Sistematis
Jika peneliti dihadapkan pada ukuran populasi yang banyak dan tidak memiliki alat pengambil data secara random, cara pengambilan sampel sistematis dapat digunakan. Cara ini menuntut kepada peneliti untuk memilih unsur populasi secara sistematis, yaitu unsur populasi yang bisa dijadikan sampel adalah yang “keberapa”.

5. Area Sampling atau Sampel Wilayah
Teknik ini dipakai ketika peneliti dihadapkan pada situasi bahwa populasi penelitiannya tersebar di berbagai wilayah.

Nonprobability/Nonrandom Sampling atau Sampel Tidak Acak Seperti telah diuraikan sebelumnya, jenis sampel ini tidak dipilih secara acak. Tidak semua unsur atau elemen populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti.

1. Convenience Sampling atau sampel yang dipilih dengan pertimbangan kemudahan.
Dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tadi ada di situ atau kebetulan dia mengenal orang tersebut. Oleh karena itu ada beberapa penulis menggunakan istilah accidental sampling – tidak disengaja – atau juga captive sample (man-on-the-street) Jenis sampel ini sangat baik jika dimanfaatkan untuk penelitian penjajagan, yang kemudian diikuti oleh penelitian lanjutan yang sampelnya diambil secara acak (random). Beberapa kasus penelitian yang menggunakan jenis sampel ini, hasilnya ternyata kurang obyektif.

2. Purposive Sampling
Sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya. Dua jenis sampel ini dikenal dengan nama judgement dan quota sampling.
Judgment Sampling
Sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya.. Misalnya untuk memperoleh data tentang bagaimana satu proses produksi direncanakan oleh suatu perusahaan, maka manajer produksi merupakan orang yang terbaik untuk bisa memberikan informasi. Jadi, judment sampling umumnya memilih sesuatu atau seseorang menjadi sampel karena mereka mempunyai “information rich”.
Dalam program pengembangan produk (product development), biasanya yang dijadikan sampel adalah karyawannya sendiri, dengan pertimbangan bahwa kalau karyawan sendiri tidak puas terhadap produk baru yang akan dipasarkan, maka jangan terlalu berharap pasar akan menerima produk itu dengan baik. (Cooper dan Emory, 1992).
Quota Sampling
Teknik sampel ini adalah bentuk dari sampel distratifikasikan secara proposional, namun tidak dipilih secara acak melainkan secara kebetulan saja.
Misalnya, di sebuah kantor terdapat pegawai laki-laki 60% dan perempuan 40% . Jika seorang peneliti ingin mewawancari 30 orang pegawai dari kedua jenis kelamin tadi maka dia harus mengambil sampel pegawai laki-laki sebanyak 18 orang sedangkan pegawai perempuan 12 orang. Sekali lagi, teknik pengambilan ketiga puluh sampel tadi tidak dilakukan secara acak, melainkan secara kebetulan saja.

3. Snowball Sampling – Sampel Bola SaljuCara ini banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi penelitiannya. Dia hanya tahu satu atau dua orang yang berdasarkan penilaiannya bisa dijadikan sampel. Karena peneliti menginginkan lebih banyak lagi, lalu dia minta kepada sampel pertama untuk menunjukan orang lain yang kira-kira bisa dijadikan sampel.

http://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_sampling
peni.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../Teknik+Sampling.pdf
home.unpar.ac.id/~hasan/SAMPLING.doc
http://asprosbinareka.com/info.php?act=artDet&id=128
------------------------------
Lis Setiawati
27209017
4EB15
Riset Akuntansi

Sabtu, 01 Mei 2010

TUGAS V - B. Indonesia 1

OPINI

Perencanaan Penulisan Sangat Mempengaruhi
Kwalitas Tulisan Yang Dihasilkan


Dalam membuat suatu karangan atau tulisan, seseorang harus mempunyai perencanaan penulisan terlebih dahulu. Walaupun sebelum memulai menulis, di dalam benak sudah tersirat akan membuat suatu tulisan atau cerita novel yang isi ceritanya secara global sudah tergambarkan namun pada saat akan menyusun per bab tulisan tersebut seseorang bingung ingin memulainya dari mana, semua ini terjadi karena tidak adanya perencanaan dalam membuat tulisan, hasil akhir suatu tulisan atau cerita yang akan disajikan adalah tulisan yang selesai dan matang. Selain itu kita akan kehilangan banyak waktu jika ingin membuat suatu penulisan tanpa perencanaan yang jelas. Suatu perencanaan penulisan bisa jadi tidak harus dituliskan oleh setiap orang. Penulis yang sudah professional biasanya sudah otomatis mengikuti jadwal kerja yang terencana, namun jika kita belum biasa menulis, maka lebih baik kita tuliskan rencana penulisan itu dalam catatan kita dengan jelas.
Seperti yang kita ketahui, bahwa dalam perencanaan penulisan mencakup langkah-langkah memilih topik, membatasi topik, menetapkan maksud, merumuskan tesis atau pengungkapan maksud atau tema, dan menyusun kerangka karangan. Langkah-langkah yang sudah ditetapkan itu, jika kita ikuti secara baik dan benar maka akan menghasilkan tulisan yang berkwalitas. Adapun gambarannya sebagai berikut :

1. Memilih Topik
Sebelum memulai menulis, kita harus memilih sebuah topik/tema dan tentukan dulu topik secara spesifik. Topik yang akan kita pilih, seharusnya, tidak terlalu umum (luas) dan tidak terlalu sempit supaya pembahasan tentang topik tersebut bisa lebih fokus dan tidak terlalu lebar/luas.

2. Membatasi Topik
Topik suatu tulisan menyatakan ide utama dalam sebuah paragraf, yang biasanya, dalam tulisan akademik, terletak pada awal paragraf. Sebuah topik kalimat menjadi batasan sejauh mana paragraf tersebut bisa dikembangkan. Batasan itulah yang disebut dengan batasan topik.

3. Menetapkan Maksud
Jika kita akan melakukan penulisan, sebaiknya harus memfokuskan pada maksud gagasan yang diperlukan. Dalam arti, hanya memfokuskan diri untuk membahas topik utama yang sedang diangkat, bukan malah menambah banyak basa-basi yang tidak konteks atau berhubungan dengan topik utama.

4. Merumuskan Topik
Penulis harus bisa merumuskan tema berdasarkan topik yang sudah dibatasi. Beberapa yang harus diperhatikan dalam merumuskan topik yaitu :
a. Topik harus bermanfaat, baik secara teoritis maupun praktis
b. Topik harus menarik dan dikuasai oleh penulis
c. Topik yang dibahas, mudah dijangkau bahannya oleh penulis.

5. Menyusun Kerangka Karangan
Dalam menyusun kerangka karangan ada beberapa fungsi penyusunan kerangka karangan :
a. Memberikan gambaran menyeluruh tentang isi karangan yang ditulis.
b. Membantu penulis menyusun sajian pikiran secara teratur, jelas kaitannya antar
idenya.
c. Mempermudah penulis mencetak pikiran yang tercakup dalam karangan yang akan
ditulisnya.
d. Mempermudah penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda.
e. Menghindari terjadinya pengulangan kalimat.
f. Memudahkan pencarian dan pengumpulan bahan yang diperlukan, serta sumber-
sumber bahan yang dapat dimanfaatkannya.

Dari uraian diatas sudah jelas sekali bahwa perencanaan penulisan sangat mempengaruhi kwalitas tulisan yang dihasilkan, karena sudah sedemikian rupa mengikuti langkah-langkah dari awal sampai menjadi tulisan yang matang sehingga isi dari tulisan tersebut dapat dimengerti oleh pembaca tanpa ada keraguan dalam mengikuti alur dari isi tulisan tersebut. Dan bagi penulis pemula tidak ada salahnya jika ingin mencoba membuat suatu penulisan atau karangan dapat mengikuti langkah-langkah yang sudah ditetapkan dalam perencanaan penulisan agar dapat lebih baik hasil tulisannya dan dapat menjadi seorang penulis yang lebih professional.


Lis Setiawati
27209017
2EB10
Bahasa Indonesia 1